TEGAL – Mewujudkan produk pertanian yang aman dan ramah lingkungan guna menjaga kuantitas dan kualitas pertanian yang berkelanjutan di moment HUT ke -78 Kemerdekaan Republik Indonesia, DPD Perhiptani Kota Tegal menggelar Lomba Asah Terampil Petani tingkat Kota Tegal tahun 2023 di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sumurpanggang, Tegal Selatan, pada Selasa (22/8). Lomba tersebut langsung mendapat apresiasi dari Warsana selaku Ketua DPW Perhiptani Provinsi Jawa Tengah sebagai satu-satunya lomba yang diselenggarakan di 35 Kab/Kota di provinsi Jawa Tengah. lomba dimeriahkan dengan menggelar Pasar Tani yang memamerkan dan menjual produk-produk pertanian dan perikanan serta turunannya hasil olah dari Petani, KWT, dan Peternak se-Kota Tegal. “Sangat bersyukur sekali kepada Allah SWT, berkat semangat PPL se-kota Tegal yang jumlahnya hanya 10 orang, kita bisa bekerjasama mengisi moment Kemerdekaan RI ke 78 dengan kegiatan Asah Terampil Petani dan juga menggelar Hasil Tani tanpa adanya biaya, dengan dana swadaya dan bantuan para sponsor,” ujar Iswari Gunartiningsih, SP selaku Ketua DPD Perhiptani Kota Tegal yang juga menjabat Koordinator PPL DKPPP Kota Tegal. Dijelaskan Iswari, tujuan diadakannya lomba untuk memotivasi Petani, Kelompok Wanita Tani (KWT), dan peternak kota Tegal agar lebih bersemangat dalam bertani, menerapkan teknologi-teknologi yang dianjurkan oleh PPL, sehingga berdampak pada peningkatan produktivitas dan penghasilan petani. Lomba tersebut merupakan kegiatan kali kedua, setelah sebelumnya sukses digelar di tahun 2022, dan ke depan akan menjadi agenda rutin DPD Perhiptani Kota Tegal. “Kepada Petani, KWT dan Peternak kota Tegal terus bersemangat mengolah lahan kita, pertanian bukan pekerjaan biasa, namun jika ditekuni bisa mendatangkan pendapatan. Beribu-ribu terimakasih untuk sponsor, seperti dari Bank Indonesia, BRI cabang Kota Tegal, BRI Krandon, BRI Bandung Kimpling, PT. Sinar Harapan, PT. ANT, PT. Merauke Tetap Jaya, BPR BKK Kota Tegal, Kecamatan Tegal Selatan, ATR BPN Kota Tegal, BPBD Kota Tegal, KPL Bina Tani dan untuk lainnya yang mungkin belum kami sebutkan satu persatu disini,” tambah Iswari. Warsana, Ketua DPW Perhiptani Jawa Tengah dalam sambutannya menyampaikan pembangunan pertanian dilakukan secara bertahap, berjalan baik dan berkesinambungan dan memerlukan sumber daya manusia yang mumpuni. Keberadaan petani, KWT dan peternak adalah ujung tombak dalam pembangunan pertanian. “Kegiatan ini menunjukkan PPL Kota Tegal sudah AKIK, Aktif Kreatif Informatif dan Komunikatif. Dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, hanya Kota Tegal yang menyelenggarakan kegiatan ini,” ujar Warsana. Ditambahkan Warsana, dengan asah terampil tujuan yang paling utama diantaranya adalah untuk menggali potensi para peserta sejauh mana ilmu pengetahuannya di bidang pertanian. Tujuan kedua, untuk menggalang persatuan dan kesatuan antara petani, saling berkolaborasi. Lalu, untuk menggali keberadaan inovasi teknologi yang bersifat lokal sebagai bekal para petani. Yang paling penting adalah bagaimana peserta setelah mengikuti lomba tersebut mengimplementasikan hal-hal yang berhubungan dengan lomba Asah Terampil dalam praktik pertanian sesungguhnya. Sementara itu, Munarji, mewakili Ketua KTNA ( Kelompok Tani Nelayan Andalan) Jawa Tengah menyampaikan tentang KTNA serta testimonial tentang teknologi Biosaka yang sudah diterapkan di Kampung Biosaka yang berada di desa Bodeh, Pati, Jawa Tengah. “Saya menjadi saksi dari beras yang menggunakan Biosaka, beras menjadi pulen. Bebas dari pupuk kimia, karena teknologi Biosaka bisa menyuburkan semua tanaman secara hebat. Terkait sempitnya lahan pertanian di Kota Tegal, pihaknya meyakinkan bahwa Kota Tegal sudah luar biasa, seperti kota Batu, Malang Jawa Timur, meskipun lahan pertaniannya sempit, penyokong utama APBD Kota Batu adalah dari sektor pertanian. Kepala DKPPP Kota Tegal, Sirat Mardanus, SPi, M.Si dalam sambutannya mengapresiasi DPD Perhiptani Kota Tegal yang menggelar satu-satunya Lomba Asah Terampil di Jawa Tengah. Sementara itu terkait giat Pasar Tani yang memeriahkan lomba tersebut dikatakan sebagai wahana bagi pelaku usaha dan pelaku utama di sektor pertanian (petani, KWT, peternak, nelayan dan kelompok pangan). ” Untuk kedepan, kita perlu memformat acara supaya nelayan bisa bergabung, juga untuk Pasar Tani agar bagi mereka yang berusaha di bahan baku perikanan juga dapat bergabung, juga di bagian pangan,” tutur Sirat. Kepala DKPPP Kota Tegal juga memotivasi para petani dan KWT agar tidak berkecil hati dengan lahan pertanian yang tidak seluas daerah Kabupaten Tegal dan Brebes, karena terbukti dengan semangat petani dan penyuluh untuk memajukan pertanian di Kota Tegal. “Saya dapat laporan dari penyuluh bahwa di kota Tegal sudah ada yang panen dengan total Biosaka. Ini adalah inovasi yang luar biasa. Saya juga mendorong kepada kelompok petani dan nelayan agar hasil produksinya dapat diolah, tidak hanya dijual segar begitu saja ke luar kota. Meskipun dijual segarpun sudah memiliki keunggulan, dimana masyarakat sudah melek kesehatan dan juga sudah mengetahui bahwa produk KWT Kota Tegal adalah organik, tidak menggunakan bahan kimia dan terjamin keamanannya,” tambah Sirat. Untuk itu, lanjut Sirat, pihaknya berupaya akan mensinergikan dengan Dinas Kesehatan, agar produk hasil olahan pertanian dan perikanan untuk pengentasan stunting di Kota Tegal. Sebagaimana arahan Wali Kota Tegal agar kota Tegal di 2025 harus zero stunting, maka tidak bisa hanya mengandalkan satu OPD saja. Beberapa giat terkait yang sudah dilakukan seperti yang terbaru adalah pelatihan kudapan yang dilakukan Bidang Pangan DKPPP Kota Tegal, dimana evaluasi hasil olahan kudapan diperuntukkan untuk keluarga resiko stunting.